Goodbye Attribution Model πŸ‘‹

Monday morning blues? Not today! Let's make it a great start to the week!

Here's what happened in marketing world last week.

1️⃣ Goodbye First-click, linear, time-decay and position-based Attribution Model πŸ‘‹

No kidding! Google akan mulai menghapus 4 tipe attribution model, yaitu first-touch, liner, position-based, & time-decay dari Google Analytics di bulan September 2023 😱. Dan mulai dari bulan Mei 2023, property Google Analytics baru tidak akan bisa mengakses 4 attribution model tersebut.

Google said:

Those 4 attribution models don’t provide the flexibility needed to adapt to evolving consumer journeys. Data-driven attribution uses advanced AI to understand the impact each touchpoint has on a conversion. That's why we made data-driven attribution the default attribution model in Google Analytics 4 and Google Ads.

Make sense... jujurly kami pun jarang sekali menggunakan 4 attribution model tersebut. Sebagai catatan juga, "cookieless word" (re: browser privacy restrictions) membuat first-click attributution menjadi semakin kurang reliable juga. Setuju?

But don't forget, default acquisition report di GA4 masih tetap menggunakan first-click attribution πŸ€“.

acquisition report ga4

2️⃣ Google AI Bantu Copywriting di Google Ads

gild gildner on twitter

Diketahui Google sedang melakukan uji coba fitur Artificial Intellegence (AI) di Google Ads untuk membantu copywriting secara otomatis. Ginny Marvin, Ads Product Liaison mengkonfirmasi fitur tersebut masih dalam tahap uji coba (Beta) & tidak berhubungan dengan Google Bard yang dirilis bulan lalu.

Very interesting! We understand that ad copywriting is not easy thing to do but you have to do it, especially for small company who don't have resources to hire copywriter :)

We're really looking forward to it!

3️⃣ Memaksimalkan Fitur DM di Instagram

Blog post terbaru dari Instagram terkait cara memaksimalkan fitur Direct Message (DM) untuk tetap berhubungan dengan audiens πŸ‘€. Berikut 6 tips oleh tim Instagram:

  • Connect with your customers where they are.

Permudah pelanggan untuk terhubung dengan menambahkan tombol Kirim Pesan ke profil, dan tanggapi orang yang membalas Story, Feed Post, dan Shop. Pasang link IG.me (re: https://ig.me/m/<username>) di website dan email untuk mengarahkan pelanggan langsung ke Instagram Direct (DM).

  • Build loyalty and trust.

Baik itu menjawab pertanyaan, mendapatkan feedback, atau after sales support, DM dapat membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dan menciptakan hubungan yang lebih bermakna.

  • Drive more sales.

Chat dapat mengurangi friksi dari mulai window shopping sampai dengan pembelian. Gunakan Chat untuk menawarkan panduan dalam proses pembelian, atau arahkan calon pelanggan ke online store.

  • Use ads to start more conversations.

Buat iklan yang mengarahkan user ke Instagram Direct atau WhatsApp. Ajak calon pelanggan untuk melakukan Chat untuk mempelajari lebih lanjut atau melakukan pembelian di aplikasi yang paling convenient.

  • Manage all your messages with ease.

Gunakan fitur FAQs and Saved Reply untuk membantu proses manajement Chat yang lebih baik.

  • Integrate messaging seamlessly across channels.

Meta Business Suite Inbox dapat membantu mengelola semua komunikasi di seluruh platform Meta.

It all make sense... Adam Mosseri, Head of Instagram pun pernah mengatakan pengguna Instagram lebih banyak membagian konten melalui Story & Direct Message (DM) dibandingkan post feed.

4️⃣ Pengguna TikTok Tidak Terlalu Terganggu Oleh Iklan

Studi terbaru yang dipublikasikan oleh Statista, 18% pengguna TikTok TIDAK khawatir data pribadi mereka digunakan untuk tujuan periklanan, di mana angka ini 5% lebih tinggi dari pengguna web pada umumnya.

As per Statista:

β€œ38% of survey participants using TikTok are willing to tolerate advertising in exchange for free access to certain services, which is 4% more than the total number of adults surveyed. Almost 15% of TikTok users struggle to distinguish between advertising and other content.”

To be honest with you, we couldn't agree more. I can't barely notice if the video is ad, until I see small "sponsored" text on it :)

5️⃣ Key Tips for LinkedIn Video Campaigns

Konten dengan format video memiliki engagement paling tinggi di LinkedIn, tentu hal ini menjadi tantangan tersediri bagi para marketers dalam menjalankan campaign di platform dengan lebih dari 20.4 juta pengguna di Indonesia. Untungnya LinkedIn bersama VidMob membagikan hasil studi dari lebih dari 16,000 video ads dengan lebih dari 804 million total impressions di Platform LinkedIn.

Top Takeaways:

  • Highlighting your key campaign messaging early on in your video content can drive much higher engagement rates, which driving uplift by +149%.
  • LinkedIn users love stats and data notes, which driving uplift by +39%.
  • Highlights the importance of brand recognition in your campaigns (re: brand logo), which driving uplift by +17%.
  • Unsurprisingly (given the latest consumption trends), short videos, between 7 and 15 seconds work best, driving a 54% lift in engagement, and a 15% increase in CTR.
  • Showing a person within the first quarter of a video clip resulted in a 175% increase in view-through rates.
  • Displaying a CTA in the first 6 seconds led to a 98% lift in view-through rate.
  • Videos with text overlays saw a 72% increase in CTR.