Intip Iklan Orang 🫣
Good Morning 👋
We hope you had a restful night and are ready for another productive day. Here's what happened last week ☕
1️⃣ Google Ads Transparency Center
Suka penasaran gasi kompetitor lagi jalan iklan apa di Google? Minggu lalu Google baru aja merilis Ads Transparency Center yang memungkinkan kita buat intip iklan yang dijalankan advertiser di Google.
According to Google:
The Ads Transparency Center is a searchable hub of all ads served from verified advertisers. This one-stop shop was designed with you in mind by ensuring you have easy access to information about the ads you see from Google. With the Ads Transparency Center, you'll be able to understand:
- The ads an advertiser has run.
- Which ads were shown in a certain region.
- The last date an ad ran, and the format of the ad.
Mirip dengan Facebook Ad Library, hanya tidak ada fitur search by keywords. The Ads Transparency Center akan tersedia secara global dalam beberapa minggu kedepan.
2️⃣ Algoritma Twitter Dibuka Untuk Publik
Hari jumat kemarin, melalui akun pribadinya boss Twitter a.k.a. Elon Musk mengumumkan jika source code untuk algoritma Twitter bisa diakses secara publik 😱. Setelah pengumuman itu, sobat tech twitter berlomba untuk mengkases & mempelajari source code tersebut. Banyak hal menarik yang ditemukan, mulai dari pemberian label terhadap twit apakah terasosiasi ke elon musk
, demokrat
, atau republik
. Hingga daftar akun twitter seperti Jack Dorsey, Katy Perry, Stephen Curry, Barack Obama yang masuk ke dalam whitelist ketika melakukan uji coba fitur baru.
Yang menarik perhatian kami adalah algoritma dalam penentuan Tweet Raking, apakah twit si A di posisi ke-1, twit si B di posisi ke-2, dan seterusnya:
Boosts (upvotes)
- Likes 30x
- Retweets 20x
- Twitter Blue 2-4x
- Trusted circle 3x
- Images/videos 2x
- Replies 1x
Negatives (downvotes)
- URL only
- No text
- Mute
- Block
- Unfollow
- Report
3️⃣ Meta Dukung UMKM
Meta baru saja meluncurkan 2 produk baru untuk retail & e-commerce business of all size guna memaksimalkan performansi iklan & mentarget pelanggan baru:
- Managed Partner Ads Lite, produk baru yang memungkinkan bisnis retailer dan mitra CPG mereka (i.e. CPAS offered by Tokopedia, Shopee, etc) meningkatkan permintaan produk melalui iklan yang dipersonalisasi.
- Local Inventory Ads, memungkinkan bisnis untuk secara dinamis menargetkan pengguna yang sedang berada dekat toko mereka dengan iklan produk yang relevan.
According to global research from Meta:
52% of shoppers want to find brands or products that they haven’t heard of but align with their shopping preferences. Through personalized ads, Meta helps businesses get discovered by people most interested in their products, and we’re augmenting our tools with the power of AI and automation to help them achieve the performance improvements they need to grow in this new environment.
4️⃣ Kata Google, Ini Alasan Kenapa Organic Traffic Kamu Turun
Daniel Waisberg, Google Search Advocate baru-baru ini membagikan cara identifikasi dan analisis penurunan organic traffic menggunakan Search Console Performance dan Google Trends.
Kurang lebih ringkasan dari video tersebut ini:
- Technical issues: Kesalahan yang mencegah Google merayapi, mengindeks, atau menayangkan halaman web kamu kepada pengguna. Ini bisa berupa masalah teknis tingkat situs atau tingkat halaman.
- Manual actions: Jika situs Anda tidak mengikuti pedoman Google, beberapa halaman atau keseluruhan situs mungkin kurang terlihat di hasil penelusuran Google.
- Algorithm updates: Update inti dapat mengubah performa beberapa halaman di Penelusuran Google dari waktu ke waktu, yang menyebabkan penurunan traffic secara perlahan.
- Search interest disruption: Perubahan perilaku pengguna atau pengaruh eksternal dapat memengaruhi permintaan untuk kueri tertentu. Misalknya ketika hujan deras, biasanya permintaan online food delivery akan mengalami penurunan. Gunakan data Google Search Trends untuk melakukan validasi ini.
- Seasonality effects: Fluktuasi lalu lintas reguler karena cuaca, liburan, atau hari libur.
- Reporting glitches: Perubahan besar yang tiba-tiba diikuti dengan kembalinya norma dengan cepat dapat mengindikasikan kesalahan sederhana.
5️⃣ Click-to-Message on Facebook Reels Ad
Setelah Reels menjadi the fastest-growing format across all products, Meta mencoba memaksimalkan momentum ini dengan merilis fitur click-to-message di Facebook Reels Ad.
Seperti yang bisa kalian lihat, dengan fitur ini users bisa melakukan private chat baik melalui DM, Whatsapp, ataupun Messanger ke brand & businesses.
A recent survey by Meta:
“it's showing that almost 50% of Reels viewers have made DM contact with a brand after seeing its short-form video content”
Menurut hemat kami, fitur baru ini sangat relevan dengan market di Indonesia melihat Whatsapp Penetration Rate sudah mencapai 86.4% di April 2022 😱.