Last-Click is Dead? ☠️

Wishing you a morning as beautiful as your dreams and as productive as your ambitions. Good morning!

  1. Better Not Using Last-Click Attribution on TikTok
  2. Editing Video With AI in Google Ads
  3. LinkedIn Ad Library: Brand Partnerships
  4. CapCut Editor Graphic = Canva Premium
  5. Brand Doesn't Have To Be Funny on Social Media

Happy reading!


1️⃣ Better Not Using Last-Click Attribution on TikTok

TikTok recently partnered with KnoCommerce (a customer survey platform) to study marketing attribution on their platform.

Menggunakan data Click Source, TikTok hanya mendapatkan kredit sebanyak 21% atau -55% di bawah  Search Channel (Google Ads / Organic Search) 😱 Kaget dong! secara TikTok menjadi discovery platform bagi young people.

Ternyata benar, data dari post-purchase survery yang dikirimkan oleh KnoCommerce memperlihatkan angka yang berbeda. Kontribusi TikTok gak sekecil itu kok!

They find out that last-click attribution undervalues TikTok conversions by 73%, while 79% of purchases that TikTok drives are not captured through common attribution methods.

Melihat temuan ini, TikTok memberikan tips dalam menggunakan Attribution Models di platform mereka:

  • Gunakan both view-through & click-through attribution models. TikTok menyediakan pilihan 1-day, 7-day, 14-day and 28-day click-through attribution windows, and 1-day, 7-day, and no view-through attribution (VTA off)
  • Use longer attribution windows. Gunakan fitur Performance comperison untuk membandingkan antar attribution windows di TokTok.
  • Try a variety of approaches. Jika memiliki resources, Marketers bisa mencoba metode lain seperti marketing mix modeling, conversion lift study untuk mendapatkan insight tambahan.

Do you agree?


2️⃣ Editing Video With AI in Google Ads

🗣️ "videonya masih kurang greget nih!", "bisa tolong warnanya dibikin lebih pop gak?!" Say no more! 😂

Google baru saja melakukan ekspansi teknologi IA mereka ke Google Ads dalam pembuatan video campaign. Ketika sedang melakukan setup video ads, Google akan memberikan feedback berdasarkan best practices yang ada di market. Misalnya, missing essential video elements (brand logo visibility, video duration, voiceover quality, & aspect ratio). Menarik bukan?

Misalnya, dari data internal Google ditemukan video dengan voiceover memiliki conversion rate lebih lebih tinggi 😮. Tapi karena AI bekerja menggunakan historical data & best practices, rekomendasi yang diberikan mungkin tidak mencakup brand’s style & strategy.


3️⃣ LinkedIn Ad Library: Brand Partnerships

Setelah lebih dari sebulan LinkedIn merilisi fitur "Brand partnership" label, mereka merilis fitur lanjutkan di mana Marketers bisa melakukan pencarian post dengan label "Brand partnership" di platform Linkedin.

Hal ini dilakukan karena undang-undang baru di EU Digital Services Act (DSA) mewajibkan Social Media Platforms untuk menghadirkan searchable database untuk branded parnership contents. Gak cuma LinkedIn kok,  TikTok & Meta juga melakukan hal yang sama.

It is interesting, thoug mengingat kebanyakan influencer campaign dilakukan di TikTok, Meta, & Youtube.

Akses LinkedIn Ad Library: linkedin.com/ad-library/brand-partnership-search

3️⃣ CapCut Editor Graphic = Canva Premium

Sempat menjadi the best video-editor tool di US, CapCut melucurkan produk tandingan untuk Canva, a graphic editor for marketers!

Selain memiliki tampilan & workflow yang sangat mirip dengan Canva, CapCut memberikan fitur berbayar Canva secara gratis, seperti Remove background, export to PNG (transparent background), Stock Photos, dan masih banyak lagi.

Layaknya Canva, CapCut Graphic Editor menyedikan ready-to-use templates untuk pembuatan konten di platform sosial media seperti Instagram, Facebook, Youtube, TikTok, Twitter, Linkedin, Snapchat, & Twitch.

Coba gratis di sini

5️⃣ Brand Doesn't Have To Be Funny on Social Media

SproutSocial.com baru saja merilis The Sprout Social Index 2023 dari survey ke 1,800 social media users and 900 top marketers worldwide. Here is what we learned.

Brand doesn't have to be funny.

Pelanggan (42%) cukup gelisah melihat konten AI digunakan oleh brands

Sebanyak 30% pelanggan berekspektasi untuk dibalas di hari yang sama

51% of the most memorable brands respond to their customers

Unduh laporan di sini